Sabtu, 18 Februari 2017

Cara Penggunaan Mikroskop

1. Cara Penggunaan Mikroskop

1. Letakkan mikroskop di atas meja dengan cara memegang lengan mikroskop sedemikian rupa sehingga mikroskop berada persis di hadapan pemakai !



2. Putar revolver sehingga lensa obyektif dengan perbesaran 
lemah berada pada posisi satu poros dengan lensa okuler
yang ditandai bunyi klik pada revolver

3. Mengatur cermin dan diafragma untuk melihat kekuatan cahaya masuk, hingga dari lensa okuler tampak terang berbentuk bulat (lapang pandang).





4. Tempatkan preparat pada meja benda tepat pada lubang preparat dan jepit dengan penjepit obyek/benda!

5. Aturlah fokus untuk memperjelas gambar
obyek dengan cara memutar pemutar kasar, sambil dilihat dari lensa  okuler. Untuk mempertajam putarlah pemutar halus !

6. Apabila bayangan obyek sudah ditemukan, maka untuk memperbesar gantilah lensa obyektif dengan ukuran dari 10 X,40 X atau 100 X, dengan cara memutar revolver hingga bunyi klik.
7. Apabila telah selesai menggunakan, bersihkan mikroskop dan simpan pada tempat yang tidak lembab.

Cara Pemeliharaan Mikroskop

Cara Pemeliharaan Mikroskop 
Beberapa ketentuan dalam hal pemeliharaan mikroskop adalah sebagai berkut :
a. Mikroskop harus disimpan di tempat sejuk, kering, bebas debu dan bebas dari uap asam dan basa.Tempat penyesuaian yang sesuai ialah kotak mikroskop yang dilengkapi dengan silica gel, yang bersifat higroskopis, sehingga lingkungan sekitar mikroskop tidak lembab. Selain itu dapat pula diletakkan dalam lemari yang diberi lampu untuk mencegah tumbuhnya jamur, atau seperti gambar ini .
b. Bagian mikroskop non optik, terbuat dari logam atau plastik, dapat dibersihkan dengan menggunakan kain fanel. Untuk membersihkan debu yang terselip di bagian mikroskop tersebut dapat digunakan kuas kecil atau kuas lensa kamera.
c. Lensa-lensa mikroskop (okuler, objektif, dan kondensor) dibersihkan dengan menggunakan tisue lensa yang diberi alkohol 70%. Jangan sekali-kali membersihkan lensa menggunakan sapu tangan atau lap kain.
d. Sisa minyak imersi pada lens objektif dapat dibersihkan dengan xilol (xylene). Pada penggunaan xilol haruslah hati-hati, jangan sampai cairan xilol menempel pada bagian mikroskop non optik, karena akan merusak cat atau merusak bahan plastik, dan juga jangan menggunakan larutan ini kebagian lensa yang lain kecuali produsennya menyatakan bahwa tindakan tersebut aman.
e. Sebelum menyimpan mikroskop, bersihkan selalu mikroskop tersebut, terutama hapus semua minyak imersi di permukaan lensa, sehingga partikel yang halus tidak menempel dan menggumpal serta mengering. Minyak dan partikel halus pada lensa dapat mengaburkannya dan menyebabkan goresan. Hal ini menurunkan kemampuan lensa. Preparat yang tertinggal di atas meja mikroskop merupakan pertanda jelas suatukelalaian/kecerobohan.
f. Sebelum menyimpan mikroskop, meja mikroskop diatur lagi dan lensa objektif dijauhkan dari meja preparat dengan memutar alat penggeraknya ke posisi semula, kondensor diturunkan kembali, lampu dikecilkan intensitasnya lalu dimatikan (kalau mikroskop listrik).

Langkah – langkah Pemeliharaan Mikroskop
1. Memegang mikroskop dengan kedua tangan ketika mengangkatnya.
2. Memulai pengamatan dengan pembesaran lemah sebelum menggunakan pembesaran kuat.
3. Tidak memutar tombol dengan kasar.
4. Menghilangkan kotoran pada lensa mikroskop: Seringkali gambar mikroskop tetap kabur meski telah diusahakan penyetelan focus halus. Ini seringkali disebabkan lensa depan objektif yang kotor dan/atau lensa okuler. Untuk memastikan pada bagian mana lensa kotor, pertama-tama lensa okuler diputar, dan kemudian, bila perlu, lensa objektif diputar sambil mengamati cuplikan untuk menentukan kapan lapisan kotoran yang kabur bergerak. Kemudian lensa yang kotor dibersihkan dengan kertas transerat atau kertas lensa. Kondensor yang kotor pun dapat mengaburkan gambar. Ketika membersihkan lensa depan objektif, harus diingat bahwa lensa terpasang pada perekat yang dapat melarut dalam pelarut organic. Oleh karena itu, lebih baik jika digunakan air suling untuk menghilangkan kotoran; jika tidak bisa, digunakan pelarut organik yang mudah menguap sesedikit mungkin, misalnya benzene atau eter minyak bumi.
5. Memastikan mikroskop dalam keadaan kering, sebelum dan sesudah digunakan.

Cara membuat Preparat Mikroskop

 Cara membuat Preparat Mikroskop
Preparat ada 2 macam yaitu:
ü Preparat awetan dikerjakan pada waktu melakukan praktikum mikroteknik tumbuhan dan preparat yang dihasilkan dapat disimpan cukup lama.
ü Preparat basah dilakukan pada waktu praktikum struktur tumbuhan dan preparat yang dihasilkan tidak dapat tersimpan lama
ü Dilakukan dengan cara pengirisan konvensional, yaitu diiris tipis oleh silet yang baru atau cutter yang tipis dan tajam.



a. Cara membuat preparat non serbuk
Non Irisan (Lemak):
a. Kaca objek yang telah bersih dari lemak ditetesi (1 tetes) reagen ditengah -  tengah kaca objek.
b. Peganglah bahan preparat tegak lurus dengan badan, apabila bahan sangat tipis dapat dibantu dengan menyelipkan bahan pada empulur batang manihot atau gabus 
c. Letakkan silet/pisau/cutter pada bahan tersebut dengan membentuk sudut < 30 derajat supaya mendapat irisan yang tipis. Arahkan pisau ke arah badan.
d. Buatlah irisan-irisan 3-4 irisan.
e. Letakkan irisan-irisan tersebut pada kaca yang telah ditetesi reagen.
f. Tutuplah dengan kaca penutup yang telah dibersihkan dengan hati-hati dan pelan-pelan.
g. Hindari terbentuknya gelembung-gelembung air, menghindari dengan dibantu dengan meletakkan kaca penutup di atas kertas saringdan ditutupkan pelan-pelan.
h. Kelebihan air diisap dengan tissue.
Cara Pengamatan
a. Siapkan mikroskop yang telah diketahui kelengkapanya dan keadaan bersih.
b. Letakkan mikroskop pada meja tanpa alas buku.
c. Aturlah pencahayaannya dengan menggunakan lensa objektif perbesaran 10x.
d. Letakkan preparat dibawah lensa objektif pembesaran 10 x dengan posisi yang benar.
e. Carilah bayangan benda pada preparat, dengan memutar makrometer sampai lensa objektif mendekati preparat kurang lebih 2mm siatasnya(lihatlah dari pinggir), kemudian putar kembali makrometer keatas secara pelan-pelan, sampai terlihat bayangan.
f. Apabila telah terlihat bayangan benda tersebut, tunjukanlah pada bagian yang akan diamati, Perjelas dengan cara memutar mikrometer secara perlahan-lahan dan putar lensa objektif ke perbesaran 40x. dan perjelas lai dengan cara memutar mikrometer perlahan-lahan.
g. Menentukkan benda yang diamati dengan ukuran yang sesungguhnya dapat dilakukan dengan menggunakan mikrometer dengan perhitungan :
  Y=d/a
          Y = panjang sel dalam mikron.
          a = jumlah sel disepanjang luas pandang.
          d = diameter luas pandang dalam mikron.
Irisan :
Siapkan batang yang akan diamati , pilihlah batang yang cukup lunak sehingga mudah diiris dengan silet
 Iris batang dengan silet secara melintang kea rah tubuh setipis mungkin , untuk preparat yang seperti daun , kita dapat menyelipkan daun pada potongan wortel atau gabus yang telah dibelah , kemudian mengirisnya bersamaan.
Letakkan hasil sayatan pada obyek gelas dan tetesi air jika diperlukan tambahkan pewarna untuk memperjelas objek.
Tutup dengan gelas penutup perlahan lahan , usahakan agar tidak terbentuk gelembung udara
Keringkan air yang berlebihan disekitar kaca penutup dengan kertas isap
Preparat siap untuk diamati dengan mikroskop

b. Cara membuat preparat Serbuk
1. Siapkan objek gelas, cover glass dan bahan yang akan diamati
2. Ambil serbuk sebanyak ujung tusuk gigi, letakkan diatas obyek glas.
3. Tetesi dengan air 1-2 tetes, tutup dengan cover glass secara perlahan – lahan untuk menghindari gelembung udara dengan cara tempelkan ujung cover dengan ujung air miringkan perlahan – lahan hingga ujung sisi yang lain menempel pada obyek glass.  
4. Bila masih terdapat gelembung udara maka bagian atas objek gelas di gerak – gerakkan hingga gelembung udara menghilang  
5. Hisap air yang ada di luar preparat dengan menggunakan cotton bud .
6. Preparat siap diamati.

Amylum Marantae

Amylum Marantae

Nama lain : Pati Ararut
Tanaman asal : Maranta aurandinacea L
Keluarga : Marantaceae
Zat berkhasiat utama / isi : Amilopektin (polimerisasi dari triamilosa), amilosa (polimerisasi dari diamilosa),                                                air maksimum 16%, abu maximum 0,5%  , persenyawaan zat lemas 1%                                                                dan asam fosfat
Penggunaan : bahan makan orang sakit atau yang baru sembuh
Pemerian :Serbuk, warna putih, tidak berbau , tidak berasa, sering bergumpal tidak beraturan dengan panjang sampai 8 mm, jika ditekan agak gemerisik.
Bagian yang digunakan : Pati yang diperoleh dari akar tinggal
Tempat tumbuh : Indonesia, Hindia Barat, Amerika Selatan sebelah utara

Amylum Phaseoli

Amylum Phaseoli


Nama lain : Pati kacang hijau , Hunkwee
Tanamanasal : Phaseolus laureus Roxb.
Keluarga : Leguminosae
Zat berkhasiat utama / isi : Amilosa dan amilopektin
Penggunaan : Zat tambahan
Pemerian : Serbuk putih, tidak berbau dan tidak berasa
Bagian yang digunakan : Pati yang diperoleh dari biji
Tempat tumbuh : Indonesia, daerah tropic dan subtropik

Amylum Maydis

Amylum Maydis



Nama lain : Pati jagung, maizena, corn starch
Tanaman asal : Zea mays L
Keluarga : Poaceae
Zat berkhasiat utama / isi : Amilosa dan amilopektin
Penggunaan : Zat tambahan untuk sediaan obat
Pemerian : Serbuk halus , berwarna putih, tidak berbaudan rasa lemah
Bagian yang digunakan : Pati yang diperoleh dari biji yang masak
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Amylum Tritici

Amylum Tritici



Nama lain : Patigandum , pati terigu
Tanaman asal :Triticumvulgare Vill.
Keluarga : Poaceae
Zat berkhasiat utama / isi : Amilosa dan amilopektin
Penggunaan : Zat tambahan untuk sediaan obat
Pemerian : Serbuk sangat halus , berwarna putih, tidak berbau dan hampir tidak berasa
Bagian yang digunakan : Pati yang diperoleh dari buah
Penyimpanan : Dalamwadahtertutupbaik